Kamis, 09 Agustus 2012

Fresh Graduate = Pengangguran


                

Saya baru lulus kuliah S1 kurang lebih 3 bulan yang lalu. Saat ini berstatus sebagai Fresh Graduate. Keren gak tuh. Studi saya berlangsung selama 3 setengah tahun, yang normalnya untuk S1 yaitu 4 tahun. Jadi, saya lulus lebih dulu dan bisa disebut Wisuda Prematur.

Udah cukup Sombongnya, sekarang ke inti, to the point

Akan saya jabarkan satu per satu problematika yang dihadapi.

1. Masih berkeliaran di Kampus
                Biasanya, Orang yang udah diwisuda pantang untuk keluyuran atau sekedar menampakkan batang hidungnya di lingkungan kampus. Ngeri gak tuh ada Hidung berkeliaran dikampus. Eniwey, mereka kekampus kalau hanya ada keperluan administrasi, tidak untuk nongkrong atau sekedar  hangout bareng temen yang belum lulus. Bagi Alumni, Sering-sering main kekampus akan dikira Pengangguran, “kerja dimana sekarang?” itu yang susah dijawab.
                Kalau saya, gak ada tuh yang namanya malu kalo dibilang pengangguran. Saya masih sering kelayapan di kampus hanya sekedar bertemu teman-teman saya yang masih kuliah. Secara, saya lulus duluan. Masih sombong. Kalo ditanya “kerja dimana sekarang?” bilang aja “pass”. Silahkan  Lanjut kepertanyaan berikutnya.
2. Masih ingin menikmati Fresh Graduate
                Dimana-mana yang namanya “fresh” itu tidak bertahan lama. Seperti makanan yang Fresh, beberapa jam kemudian akan menjadi tidak fresh lagi kan?. Begitu juga dengan Sarjana, gak bakal lama lagi akan berubah tidak tidak segar lagi. Pake Boraks aja Kali yaa.
                Maka dari itu, saya masih ingin menikmatinya secara perlahan. It’s like I really enjoying this meal, I’m gonna slow down and savor it. Terserah apa kata orang. I didn’t share it anyway :p.
3. Masih sanggup menerima ejekkan khusus pengangguran.
                Dikampus, saya masih sering dicela teman-teman. “dasar PNS (pengangguran ning sarjana)”, “ciee cieee pengangguran ciee cieee”, “ngapain kekampus? kan udah lulus”, “makanyaaa jangan lulus cepet-cepet”. Itu tuh hinaan yang saya terima, itu sangat tidak berperikepengangguran. Tapi walaupun begitu, saya masih tahan, selama mereka ngejeknya gak sambil lembar tombak. Masih tahan sih.
                Perlu ditekankan bahwa, saya menganggur karna saya memilih untuk itu. Bukan karna, dipilih dan pasrah. Like i said, I’m Enjoying this and I’m savoring it.

2 komentar: