Jumat, 10 Agustus 2012

SUCkecu bag 1 : Berawal dari Soleh Solihun

“Akhirnya saya bisa masuk metro tv dapat jatah ngomong 8 menit, padahal saya bukan Surya Paloh”Soleh Solihun
 15 September 2011
                Saat itu pukul 22.30 malem jumat, seperti biasa saya pencet-pencet remot. Saya berhenti di Metro Tv yang saat itu episode perdana acara yang tertulis “stand up comedy show” didesain seperti lampu neon biru. Yang ada dipikiran saya adalah metro tv saat itu menayangkan acara penampilan stand up comedy orang barat. Saya salah. Ternyata Orang-orang yang tampil gak ada bule-bulenya. Line Up malam itu ialah Soleh Solihun, Steny Agustaf, miund.

                Lelucon stand up comedy yang pertama sekali saya dengar dan  dibawakan oleh stand up comedian indonesia adalah bits Surya Palohnya soleh solihun (diatas). Itu lucu, bahkan lucu banget. Saya tertawa sambil mikir, ternyata indonesia juga bisa bikin stand up comedy. Setau saya ini lelucon cerdas, kok diindonesia bisa dibikin kayak gitu ya?. No offense !. Hampir semua bitsnya soleh malam itu saya lahap habis. Penampilan Steny Agustaf yang membahas tentang orang Sumatra Barat dan Penampilan Miund yang membahas tentang berpacaran pun gak kalah ngakak.
                Bersama dengan berakhirnya 30 menit acara itu, menyisakan rasa penasaran saya dengan Stand Up Comedy. Apa benar di Indonesia lagi berkembang yang begituan?. Sampai-sampai malam itu saya gak bisa tidur melek sampe pagi. Dan saya pun tidur sambil merem.
                Masih penasaran, Paginya saya langsung Follow akun twitternya Soleh Solihun (@solehsolihun). Dan dari situ saya menemukan banyak sekali akun-akun komika dan info-info tentang stand up. Ternyata eh ternyata memang industri ini baru berkembang pesat di indonesia. Bukan Cuma Metro tv tapi ada Kompas tv ayng lebih dulu menayangkan stand up comedy dan dalam bentuk kompetisi.
                Ini gila sekaligus keren. Saya harus coba. Mulai dari situ, secara otodidak saya mulai mencari sebanyak-banyaknya referensi dari internet, mulai dari video sampai ertikel. Ternyata eh ternyata, stand up comedy pun punya teori yang terstruktur, bukan cuma ceplas ceplos. Hah? Apah???. Jeng Jeeeeeng.

Bersambung yaaa,,,..Lanjut bag 2
PS : akhirnya, di Jogja, saya ketemu do'i dan poto bareng. hehehe



Thx for reading. J

1 komentar: