Saya putusin untuk segera dapatin tempat untuk Open Mic perdana Stand Up Comedy Magelang. Saya saat itu baru sadar, kalau saya sedang akan ngadain event Pekan Buku di tempat Gallery Lukisan di Kota Magelang. Nah disitu aja kali ya. Walaupun kecil, tempatnya cukup proporsional dan tertutup lagi.
Seni Stand Up Comedy ini emang cerewet dan banyak maunya. Kayak pacar. Apaan sih, kayak punya aja. Cerewet
karna butuh tempat yang sesuai kriteria, indoor, speakernya bagus, terang,
fokus, dan penonton yang open-minded. Tentunya kondisi kayak gitu emang sangat
ngebantu comic untuk dapetin tawa dan ngebantu penonton dapetin hiburan yang
lengkap. See?, everybody will be happy.
Event pekan buku yang saya dan teman-teman saya lakuin ini dilaksanakan
pada pertengahan Februari. Ini memberikan waktu saya selama sekitar 3 minggu
untuk dapetin minimal 3 penampil lagi. Nyari orang yang mau mempermalukan
dirinya didepan umum,alias diketawain itu gak semudah memutar balikkan telapak
kaki, walaupun balikkin telapak kaki itu
mustahil tapii yaa udah lah ya.
Dalam benak saya, Open Mic perdana harus terlaksana dalam waktu dekat. Jadi
supaya saya gerak cepat, saya segera gambling
menentukan tanggal dan langsung mempublikasikannya walaupun masih kurang
penampil. Saya tentukan, tanggal 18 Februari. Saya tipe orang yang ketika tertimpa masalah, tidak bisa
tenang alias panik. Seminggu sebelum hari H belum juga ada orang yang mau
tampil, tapi Open Mic harus tetap jadi, soalnya udah terlanjur dipublikasi.
Jangan sampai gara gara nila setitik rusak susu sebenarnya. Loh.
Mungkin karna doa saya yang manjur, ada 3 orang lagi yang menyatakan ingin
bergabung dan tampil. Jadi yang tampil ada 7 orang termasuk saya dan 1 MC yang
emang udah lama suka stand up tapi gak mau tampil yaudah saya suruh jadi MC
aja. Siapa aja 7 orang itu, ada di
Postingan berikutnya yaaa.
Kami semua berlatih hampir setiap hari menjelang hari H. Semua antusias,
gugup dan gak sabar untuk tampil. Kami belajar dan berlatih hanya berdasarkan
buku panduan Stand Up yang saya dapati dari internet tempo hari. Buku itu tidak
mengajarkan untuk jadi garing, tapi kenapa masih aja ada yang garing. Oke, baca
lagi.
Sekarang, yang jadi pertanyaan, siapa yang mau
nonton?. Kami belum tau, akan ada berapa orang yang nonton, 50?, 25?, 2,5?.
We’ll never know until The Show is about to begin.-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar