Jumat, 28 September 2012

SUCkecu bag 3 : The Show Must Go On


Sebelumya bag 2
10 Januari 2012

                This is the D day. Masa-masa persiapan akan segera berakhir. Saya terus memeanfaatkan waktu yang tersisa untuk berlatih dan berlatih. Saya berencana berangkat pukul 17.00 bersama Sobiin. Hari itu seperti biasa, saya menjalankan profesi sebagai mahasiswa sampe pukul 14.00. saya pulang untuk mengganti baju yang akan dipakai pada saat tampil. Itu baju baru.

                Tak disangka tak diduga, hujan mengguyur cukup deras. Damn !. Biasanya kalo hari hujan, susah sekali untuk minta ijin sama ibu keluar rumah. Saya panik sambil komat kamit baca doa supaya hujan berhenti. Dan benar saja, hujannya tetap masih ada. Hujannya agak sedikit berkurang dan menipis. Itu sudah jam 16.30. dan saya putuskan untuk menerobosnya dengan bekal sebuah mantol. Perlu diketahui mantol saya tidak sesempurna mantol biasa, mantol ini akan menembus membasahi baju jika hujan deras. Saya segera minta izin ke ibu karna apapun yang terjadi the show must go on. Gak ada alasan untuk batal pergi dan banyak alasan saya buat agar diijinkan keluar rumah.
                Saya berhasil meyakinkan ibu saya, tentunya saya gak bilang-bilang kalau mau ke jogja. Ya, memang menyedihkan. Ibu saya memang sedikit over protective terhadap anaknya. Setiap saya mau keluar pasti ditanya “mau kemana?”. Saya selalu jawab “mau kekampus”. Karna , jawaban itu selalu ampuh untuk menghilangkan pertanyaan ke dua. Itu berlaku juga buat adik dan kakak saya. Mungkin kalaupun, Adik saya yang masih SMP mau keluar ditanya “mau kemana?”, dia jawab “mau kekampus”.
                Siap mau berangkat kekampus terlebih dahulu untuk jemput si Sobiin. Saya berangkat menembus hujan tipis yang basah. Sampai di kampus dan langsung ke sekretariat UKM dimana Sobiin menetap. Nah, baru samapi saja, perasaan saya sudah gak enak. Benar saja, Sobiin membatalkan dengan sepihak untuk menemani saya. Again, Damn !. Dia punya 3 alasan untuk itu. Satu, dia gak punya mantol, dua, gak ada yang mau minjemin dia mantol, tiga, gak ada satu pun mantol di dunia ini yang bisa dia pinjam. Saya tau kalo dia hanya beralasan. Tapi ya sudahlah, sepertinya I had to stand on my own. Apapun yang terjadi the show must go on.
                Saya berangkat sendirian dengan keadaan masih kesal dan masih hujan. Kesal dan hujan suatu kombinasi yang sangat tidak menggugah selera. Dari awal berangkat saja mood sudah begini, gimana nanti. Perjalanan selama satu setengah jam akan saya tempuh dengan keadaan “kecu” ini. Lebih buruknya lagi, hujan makin deras. Saya yakin baju baru saya di balik mantol pasti basah. Keputusan Sobiin memang tepat. Kalau dia ikut basah dan masuk angin, saya tanggung jawab buat ngerokkin. Saya gak mau. Saya terus berusaha tetap Positivethinking. Ini saran yang cukup bagus untuk memenej mood. Coba deh. Pikiran saya saat itu, hanya memikirkan penampilan saya malam ini.
                Setelah menempuh perjalanan yang penuh dengan rintangan. Akhirnya saya sampai pukul 19.00 di Geronimo Cafe tempat berlangsungnya acara SeloSOSelo. Walaupun, saya sempattersesat seperti biasa. Acara mulai setengah jam lagi, baju, sepatu dan celana saya basah lembab. Saya gak peduli, yang saya pedulikan sekarang adalah apa yang akan terjadi nanti. Apapun yang terjadi, Pertunjukkan harus tetap berlangsung. Ini komitmen.

lanjut bag 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar