This is the D day.
Masa-masa persiapan akan segera berakhir. Saya terus memeanfaatkan waktu yang
tersisa untuk berlatih dan berlatih. Saya berencana berangkat pukul 17.00
bersama Sobiin. Hari itu seperti biasa, saya menjalankan profesi sebagai
mahasiswa sampe pukul 14.00. saya pulang untuk mengganti baju yang akan dipakai
pada saat tampil. Itu baju baru.
Tak disangka tak
diduga, hujan mengguyur cukup deras. Damn
!. Biasanya kalo hari hujan, susah sekali untuk minta ijin sama ibu keluar
rumah. Saya panik sambil komat kamit baca doa supaya hujan berhenti. Dan benar
saja, hujannya tetap masih ada. Hujannya agak sedikit berkurang dan menipis.
Itu sudah jam 16.30. dan saya putuskan untuk menerobosnya dengan bekal sebuah mantol.
Perlu diketahui mantol saya tidak sesempurna mantol biasa, mantol ini akan
menembus membasahi baju jika hujan deras. Saya segera minta izin ke ibu karna
apapun yang terjadi the show must go on.
Gak ada alasan untuk batal pergi dan banyak alasan saya buat agar diijinkan
keluar rumah.
Saya berhasil
meyakinkan ibu saya, tentunya saya gak bilang-bilang kalau mau ke jogja. Ya,
memang menyedihkan. Ibu saya memang sedikit over protective terhadap anaknya.
Setiap saya mau keluar pasti ditanya “mau kemana?”. Saya selalu jawab “mau
kekampus”. Karna , jawaban itu selalu ampuh untuk menghilangkan pertanyaan ke
dua. Itu berlaku juga buat adik dan kakak saya. Mungkin kalaupun, Adik saya yang
masih SMP mau keluar ditanya “mau kemana?”, dia jawab “mau kekampus”.
Siap mau berangkat
kekampus terlebih dahulu untuk jemput si Sobiin. Saya berangkat menembus hujan
tipis yang basah. Sampai di kampus dan langsung ke sekretariat UKM dimana
Sobiin menetap. Nah, baru samapi saja, perasaan saya sudah gak enak. Benar
saja, Sobiin membatalkan dengan sepihak untuk menemani saya. Again, Damn !. Dia punya 3 alasan untuk
itu. Satu, dia gak punya mantol, dua, gak ada yang mau minjemin dia mantol,
tiga, gak ada satu pun mantol di dunia ini yang bisa dia pinjam. Saya tau kalo
dia hanya beralasan. Tapi ya sudahlah, sepertinya I had to stand on my own. Apapun yang terjadi the show must go on.
Saya berangkat sendirian dengan keadaan masih kesal dan masih hujan. Kesal
dan hujan suatu kombinasi yang sangat tidak menggugah selera. Dari awal berangkat
saja mood sudah begini, gimana nanti.
Perjalanan selama satu setengah jam akan saya tempuh dengan keadaan “kecu” ini.
Lebih buruknya lagi, hujan makin deras. Saya yakin baju baru saya di balik
mantol pasti basah. Keputusan Sobiin memang tepat. Kalau dia ikut basah dan
masuk angin, saya tanggung jawab buat ngerokkin. Saya gak mau. Saya terus
berusaha tetap Positivethinking. Ini
saran yang cukup bagus untuk memenej mood.
Coba deh. Pikiran saya saat itu, hanya memikirkan penampilan saya malam ini.
Setelah menempuh
perjalanan yang penuh dengan rintangan. Akhirnya saya sampai pukul 19.00 di
Geronimo Cafe tempat berlangsungnya acara SeloSOSelo. Walaupun, saya
sempattersesat seperti biasa. Acara mulai setengah jam lagi, baju, sepatu dan
celana saya basah lembab. Saya gak peduli, yang saya pedulikan sekarang adalah
apa yang akan terjadi nanti. Apapun yang terjadi, Pertunjukkan harus tetap
berlangsung. Ini komitmen.
lanjut bag 4
lanjut bag 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar