Setelah OPEN MIC perdana yang saya lakukan dalam hidup saya, saya merasa
gelisah. Saya bilang dalam hati, saya harus bikin komunitasnya di Magelang.
Karna saat itu, bisa di bilang Cuma saya yang gak da kerjaan malem2 ke jogja
tampil stand up comedy.
Saya mulai menggalang
dukungan, dari twitter, dari Fesbuk dan dari Mulut ke mulut. Saya udah bikin
akun twitternya @standupindo_MGL dan Grup fesbuknya “Stand Up Comedy Magelang”.
Alhamdulillah, mendapatkan respon yang sangat baik dari orang2 magelang.
Walaupun ada beberapa teman saya yang bilang, “halah, bisa ngelucu apa kamu?”.
Saat itu saya belum bisa menjawab. Karna kalau saya manjawab, jawabannya pasti
“tidak”.
Saya harus bikin acara
OPEN MIC di Magelang, karna, apa gunanya Komunitas Stand up Tanpa acara Stand
Up. Iya gak?. Oke , yang harus saya lakukan adalah mencari orng yang mau
tampil, ini yang cukup sulit. Masih banyak di Magelang yang belum ngerti Stand
Up Comedy.
Selain penampil, saya
haarus cari penonton. Pesimisnya, siapa sih yang mau nonton orang2 amatiran
ngelawak??. Saya aja gak mau. Tapi saya harap, ada yang mau. Semoga.
Saya mencari orang2
yang ingin juga tampil Stand Up maupun yang Cuma ingin menonton saja. Saya juga
semakin giat belajar, berlatih, dan membikin materi lelucon. Saya mendapat
dukungan penuh dari Komunitas2 Stand Up di seluruh Indonesia, mereka
menyampaikan dukungannya melalui Twitter. Saya senang, dan semakin semangat.
Dalam benak saya,
orang2 di luar magelang aja pada support, gak ada alasan orang2 magelang untuk
tidak support.
Sekitar beberapa
minggu, saya bertemu beberapa orang yang memang berniat ingin tampil. Saya
langsung ajak ketemu, dan memprospek mereka dengan gaya agen MLM. Meyakinkan,
menyemangati, dan memeberi motivasi. Setelah berjibaku jungkir balik banting
tulang mencari orang yang ingin tampil,
saya berhasil, 2 orang udah mau tampil. Sedikit banget?. Susah tau !!.
Sulit juga, ngajak
orang untuk coba tampil. Mereka pasti jawab, “aku ora iso nglucu e”, “aku nonton
sek wae” dan yang paling gak jelas, ada yang jawab “aku masih Jomblo e”. Dengan
ikhlas saya merespon, “jangan takut, kamu gak sendiri, ada aku”. #absurd
Problem berikutnya
yaitu, Tempat. Dimana acara itu mau di adain. Pastinya bukan dirumah saya. Apa
kata ibu saya nanti. Mungkin dia gak berkata apa-apa, tapi langsung main fisik.
Oke, ini udah agak melenceng ke aib.
Saya lanjutkan, saya
berusaha mencari tempat yang cocok di adain Stand Up. Browsing2, tanya2,
muter2, saya ketemu satu tempat yaitu salah satu Kafe di magelang. OPEN MIC
sangat cocok di adakan di Kafe. Tapi, problem lain timbul lagi, kafe yang itu
terkesan sangat ekslusif tempatnya sangat cozy dan bikin minder buat orang2
kayak saya, dan setelah saya survey, minumannya cukup mahal. Waktu itu, Saya
pesen minuman yang namanya cukup keren, sangking kerennya saya lupa namanya.
tapi, itu warnanya pink seperti jus stroberi kocok pake susu. Harganya juga
cukup mahal, dan setelah saya minum. Cukup tragis, rasanya kayak POP ICE. Iya
pop es yang harganya seribuan itu. It is
really an easy way to make money. Cukup nyewa tempat, lakukan sedikit
renovasi, bisa jual pop es dengan harga 10 kali lipat.
Saya mikir dua kali, kalo di tempat kayak gitu yang mau nonton
siapaaa??!!!.
Sepertinya, tempat itu
tidak cocok. The problems are not solved
yet.
Thx for reading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar